Profil Kelurahan Wilayah Buntusu
Dalam Bahasa Makassar BUNTUSU berarti tidak ada lagi jalan atau terusannya (buntu). Setidaknya ada 2 (dua) versi yang menjelaskan arti dan keberadaan nama Buntusu ini sebagai satu perkampungan. Versi 1 yaitu bahwa di perkampungan buntusu terdapat banyak batu susun yang di kenal oleh masyarakat sebagi BUNTU TOA. topografi Buntusu Toa adalah berbukit-bukit yang juga di tandai oleh keberadaan "BATUPPAYUNG" yaitu Batu besar menyerupai payung. boleh jadi nama Buntusu merupakan asosiasi batu susun itu dan berasimilasi dengan dialek Makassar/batu/menjadi "buntu" dan /susun/ menjadi "su" membentuk satu kata "BUNTUSU" Versi 2 adalah wilayah perkampungan yang tidak ada jalan terusannya di karenakan oleh keberadaan sungai Tello yang menjadi Pembatas perkampungan. Karena tidak adanya Akses jalan tembus, maka di kenal sebagai kampung Buntusu yang dalam bahasa makassar adalah / Buntusuki/ buntu artinya "Buntu"/ Su/ merupakan alomorf yang berarti dan berfungsi "penegasan" dan /Ki/ artinya disitu sebagai penunjuk tempat.
BUNTUSU awalnya adalah perkampungan yang pada tahun 1958 masih tergabung dalam distrik Moncongloe Maros, kemudian pada tahun 1961 menjadi bagian dari lingkungan Tamalanrea Kecamatan Biringkanaya Kotamdya Ujung Pandang. Sejak tahun 2017 Buntus Berdiri sendiri sebagai satu kelurahan pemekaran dari Telurahan Tamalanrea Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar. Nama BUNTUSU di pilih berdasarkan pertimbangan bahwa di samping buntusu memang merupakan nama awal perkampungan, nama ini bernuansa lokal yang merupakan identitas dari suatu entitas suku makassar di wilayah Kota makassar.